Baca juga :
Pengertian Anamnesis
Anamnesis adalah suatu teknik pemeriksaan yang dilakukan melalui suatu percakapan antara seorang dokter dengan pasien/kliennya secara langsung/dengan bantuan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.Jenis Anamnesis
1. AutoanamnesisPercakapan yang dilakukan langsung terhadap pasiennya, pasien sendirilah yang menjawab semua pertanyaan dokter & menceritakan permasalahannya.
2. Alloanamnesis/Heteroanamnesis
Anamnesis yang didapat dari informasi orang lain. Pada pasien yang tidak sadar, sangat lemah/sangat sakit, atau pada pasien anak-anak, maka perlu bantuan orang lain untuk menceritakan permasalahan medisnya.
Cara melakukan Anamnesis
Dalam melakukan anamnesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang dokter, antara lain :1. Tempat dan Suasana.
2. Penampilan dokter.
3. Periksa kartu dan data pasien.
4. Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya.
5. Gunakan bahasa atau istilah yang dapat dimengerti.
6. Buat catatan.
7. Perhatikan pasiennya.
8. Gunakan metode yang sistematis.
Sistem Anamnesia
Sistem anamnesia terdiri dari :1. Data umum pasien.
2. Keluhan utama.
3. Riwayat penyakit sekarang.
4. Riwayat penyakit dahulu.
5. Riwayat penyakit keluarga.
6. Riwayat kebiasaan/sosial.
7. Anamnesis sistem.
Anamnesis & Bentuk-Bentuk Percakapan / Wawancara Klinis
Anamnesis berasal Bahasa Yunani yang artinya mengingat kembali. Anamnesis merupakan kegiatan menanyakan kepada klien mengenai suatu persoalan yang dialaminya, mengenai riwayat hidupnya. Jika keluhan atau persoalan dan riwayat hidup ini ditanyakan kepada orang yang bersangkutan, maka dinamakan autoanamnesis dan kalau ditanyakan kepada orang lain dinamakan alloanamnesis atau heteroanamnesis.Ada beberapa teknik bertanya yang dikemukakan oleh Wallen (1956) sehubungan dengan pengambilan anamnesis, di mana teknik ini dapat digunakan sesuai dengan keperluan, sesuai dengan situasi pemeriksaan, teknik-teknik bertanya tersebut adalah :
a. Narrowing Questions yaitu dimulai dengan mengajukan pertanyaan luas, kemudian disusul dengan pertanyaan yang lebih mendetail. Fungsinya adalah untuk mengetahui sikap klien yang spontan atau yang sejujur-jujurnya.
b. Progressing Questions yakni dimulai dengan memberikan pertanyaan tentang suatu yang dekat dengan apa yang sesungguhnya ingin diketahui, kemudian menyusul pertanyaan yang secara progresif mengarah pada hal yang sesungguhnya ingin diketahui.
c. Embedding Questions ialah menyembunyikan pertanyaan yang lebih signifikan, ke dalam pertanyaan lain.
d. Leading Questions adalah memberikan pertanyaan yang terarah pada sesuatu yang ingin diketahui dengan cara yang hati-hati.
e. Haldover Questions yaitu menunda suatu pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam pikiran pemeriksa, sewaktu klien sedang menceritakan suatu peristiwa, penundaan ini dilakukan untuk mencari saat yang lebih baik untuk hal tersebut.
f. Projective Questions yakni menanyakan pendapat klien tentang hal-hal tertentu atau orang lain, untuk mengetahui sistem nilai klien yang diterapkan terhadap diri sendiri atau terhadap orang lain.
0 komentar